Menjadi bagian dalam perguruan tinggi tentunya menjadi impian seluruh pemuda Indonesia. Bagaimana tidak, mengecap dunia kampus di perguruan tinggi akan membuat anda berkumpul dengan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari daerah tertentu saja, melainkan akan bersua dengan orang-orang dari daerah terpencil di negeri ini. Di perguruan tinggi negeri juga sering disuguhkan oleh penawaran-penawaran yang cukup mumpuni, mulai dari beasiswa dari pemerintah, beasiswa dari instansi dan juga penawaran kerja dari perusahaan yang bonafit. Selain itu, sarana yang menunjang dan juga dosen yang berkompeten akan anda jumpai jika berkuliah di perguruan tinggi negeri.
ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Perguruan tinggi yang sering sekali salah diartikan dengan Institut Teknologi Surabaya. Kampus yang pada tahun 2015 ini memperingati Dies Natalis ke-55 yang artinya kampus ini sudah beridiri sejak 1960. Lalu ITB, siapa yang tidak kenal dengan kampus ini. Institut teknik pertama di Indonesia. Kampus yang menjadi dambaan sebagian besar anak SMA, kampus yang cukup mampu menancapkan akar hingga membuat paradigma masyarakat terhadap ITB begitu luar biasa bagusnya. UI, UGM, Undip adalah beberapa Universitas yang juga menarik minat calon mahasiswa untuk mendaratkan pilihan di fakultas teknik yang mereka miliki. Kampus yang juga menjadi pesaing berat bagi ITB maupun ITS pada saat proses seleksi mahasiswa baru.
Dengan label universitas, UI, UGM, Undip maupun universitas lainnya seolah memiliki hak yang lebih luas dalam pengelolaan keilmuannya, berbeda dengan Institut yang lebih spesifik keilmuannya walau memang pada Institut ada beberapa jurusan yang tidak sejalan dengan nama Institut itu sendiri. Hal ini sedikit mengindikasikan seperti halnya pada Sekolah Menengah, ada SMA yang cukup luas keilmuannya semisal IPA, IPS dan Bahasa dan juga ada SMK yang spesifik pada bidang tertentu semisal Teknik Kendaraan Ringan, Tata Boga dll. Nah, logikanya anak-anak ITS maupun ITB harusnya mampu lebih unggul dalam bdiang Engineering ketimbang dengan anak Teknik dari Universitas. Lantas apakah logika tersebut benar?
Pikiran akan anak teknik di Institut lebih kompeten dari anak teknik Universitas terkadang memang benar. Namun, tidak semua jurusan di Institut bisa lebih unggu dari di Universitas. ada beberapa faktor yang membuat beberapa jurusan di Institut kurang mampu unggul dari Universitas, salah satunya adalah usia dari jurusan tersbut. Misalnya saya ambil contoh Departemen Metalurgi dan Material UI dibandingkan dengan jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS. Usia DTMM UI lebih tua dibanding dengan JTMM ITS yang baru akan menginjak 15 tahun. Dari segi tenaga pengajar DTMM UI jauh lebih unggul karena memiliki professor lebih banyak dibanding dengan JTMM ITS yang baru memiliki satu orang professor. Hal ini akan berakibat pada akreditasi jurusan. Faktor alumni yang jumlahnya jauh lebih banyak juga dapat mempengaruhi mudah tidaknya fresh graduate mencari pekerjaan. Namun jika dilihat dari segi keilmuan, nampaknya keduanya memiliki level yang hampir sama. Dari segi Sumber daya mahasiswanya pun juga anak-anak daerah timur jawa tidak kalah dengan anak-anak kota dari barat.
Lalu bagaimana dengan ITB? ya kampus ini memang memiliki bidang keilmuan teknik yang lebih banyak dari ITS. di sana ada Teknik Dirgantara, Teknik Tambang dan Minyak dll. dari segi ini memang ITB lebih unggul, bahkan jika di dua kampus di atas disebutkan bahwa ITS maupun UI memiliki Teknik Material dan Metalurgi, beda halnya dengan ITB yang memiliki jurusan Teknik Material dan jurusan Teknik Metalurgi yang terpisah. dari segi tenaga pengajar juga tidak beda dengan UI yang memiliki lebih banyak professor dibanding dengan ITS. dari segi usia juga lebih tua dari ITS dan dari segi alumni juga lebih banyak. tapi ingat, di bidang maritim dan robot ITS juaranya. ITS memang diplot sebagai poros kampus di dunia kemaritiman. lalu di bidang robotika, jangan salah ITS mampu menyabet beberapa kejuaran di tingkat nasional maupun internasional. dan kalau ngomongin lomba mobil irit, dalam beberapa tahun terakhir ITS secara berturut-turut mampu memenangkan Shell Eco Marathon (SEM) tentunya di atas bayang-bayang ITB dan UI.
So, mau kemana anda? ITB, ITS, atau FT-Universitas? ya, itu hak anda untuk memilih. Memilih bukan hanya melihat gengsi, bukan hanya ikut kawan, bukan hanya ikut keinginan orang tua. Memilih adalah untuk masa depan anda. Di manapun anda, anda akan merasakan budaya tiap daerah. Kalau anda di ITB dan UI, anda akan merasa lebih percaya diri dan sombong (mungkin). Kalau di ITS, ya dengan budaya masyarakatnya yang sederhana anda akan menjadi pribadi yang sederhana dan terkadang minder (dihantui bayang-bayang orang barat).
Sunday, September 6, 2015
Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment